Tumblr

Tahun Tak Berulang

Pukul 00:02 WIB ponsel saya berdering. Sebuah pesan dari seorang teman berlenggang di layar. Lewat pesan itu dia menuliskan sebuah kalimat,”selamat ulang tahun, Sayang. Semoga apa yang disemoga-semogakan tidak hanya menjadi semoga.”  Sayang? Mungkin karena kami selalu menggunakan sapaan itu kepada siapapun yang kami kasihi. Tidakkah memang seharusnya begitu?

Pesan itu membuat saya sedikit membayangkan sosok perempuan yang telah memperjuangkan saya untuk hadir dan berimajiner dengan semesta. Saya juga teringat dengan sosok perempuan yang selalu mengasihi tanpa pernah berucap sayang. Pun tak akan lupa dengan wajah panik perempuan itu saat saya demam atau susah bernapas. Apalagi saat-saat dia tertatih selama 20 tahun membersamai saya. Meski dua tahun terakhir, perempuan itu sedikit membagi kasihnya dengan orang lain. Ah sudahlah. Bukankah kasih itu bisa dimiliki oleh siapapun? Dan setiap orang juga berhak memberikan kasihnya kepada orang-orang terpilih. Mungkin saya bukan lagi orang terpilih, atau memang sudah saatnya saya untuk memilih? Ah tidaklah. Saya masih memiliki tanggungjawab untuk membalas kasihnya, meski tidak akan pernah terbayarkan sampai tahun akan berulang kembali.

Tapi tahun tak akan berulang, sekalipun orang-orang selalu meneriakkan hari lahirnya dengan menyebut “ulang tahun”. Ulang tahun? Apanya yang diulang? Tahun hanya akan berulang ketika semua makhluk di bumi ini musnah dan hidup kembali. Itupun mustahil meski sebagian orang menganggapnya sebagai sebuah keniscayaan. Kalau tahun akan berulang, pasti kita akan menanam mimpi, dan berharap setelah tahun kedua berulang, semua makhluk-Nya akan masuk surga.

Tahun tak berulang, tapi berkurang. Saya tak tahu, apakah arti “make a wish” dalam perayaan “ulang tahun” itu berarti menaruh sebuah harapan agar tahun akan berulang kembali? Dan pesta perayaan adalah ritual agar harapan itu didengar oleh tuan Tuhan, atau memang ungkapan rasa syukur atas pengulangan-pengulangan rutinitas yang kemudian mereka anggap tahunlah yang berulang? haha lupakan….! Tahun 2015 sudah berjalan limabelas hari. Mari renungkan aktivitas kita! Apakah semua hanya berulang dan sama? Selamat mengeja hidup!

image

CingkiminFM

image